“TRUE
LOVE”
I
Hate This Love Song
“K-kau...,
bisakah kau sekali ini saja mendengarkanku?” ucap seorang namja yang kini menahan embun yang hendak jatuh di pelupuk matanya
susah payah.
“Ani!
Aku tidak akan mendengar apa pun darimu Ji Yong Oppa. Aku hanya ingin Oppa
tahu apa yang kini aku rasakan sekarang dan selamanya.” Lagi-lagi suara keras
itu terdengar parau tak senada.
“Jun In-ah,
kumohon kepadamu. Jangan seperti ini! Kau tahu? Kau gadis yang mengerikan....”
“Mengerikan? Apakah itu pujian untukku? Oppa..., aku hanya ingin menatap Oppa lebih dekat, apa aku tidak bisa?
Apa benar aku tidak diperbolehkan untuk memelukmu sekali saja?”
“Gadis bodoh, hahahaa.... Sudahlah aku muak
berbicara pada gadis psiko sepertimu. Setelah itu kau mengikatku, sekarang kau
ingin apa lagi? Aku tak menyangka hidupku akan sepahit ini, Cih!” ucap Ji Yong
terdengar sangat menyakitkan seraya membalikkan tubuh hendak pergi.
Sejenak, ia menatap langit yang biru di
atas sana. Entah bagaimana Ji Yong bisa terkena nasib seburuk ini. Ia harus
memiliki seorang fans fanatik yang
justru membuatnya menjadi seorang fans
psiko; kemana, dimana, dan apa pun yang Ji Yong lakukan, pria itu harus
dibuntuti tanpa kenal apa pun.
Sebenarnya, itu cukup wajar bagi kebanyakan
idola saat ini. Tetapi, apakah masih wajar jika fans tersebut meminta dinikahi dengan ancaman bunuh diri? Tidak!
Tetapi, gadis yang bernama Jung In ini melakukannya. Rasa cintanya pada sang
idola itu membuatnya terobsesi tingkat dewa.
“Aku tak suka hidupku seperti ini...,”
gumam Ji Yong seraya mengepalkan tangannya kuat-kuat.
“Jangan pergi Oppa, jangan tinggalkan aku!” panggil Jung In dengan suara serak
yang cukup gemetar. Ji Yong tampak menhela napas dan mau tak mau kembali berbalik.
Terlihat jelas gadis itu berniat menghampirinya.
“STOP! Jangan mendekat! Jika kau
melangkahkan kakimu itu sekali lagi, aku pastikan hidupmu akan benar-benar
menyedihkan!” sergah Ji Yong cepat. Mendengar hal itu, Jung In pun tersenyum
dan malah semakin tertantang untuk melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah
Ju Yong, tanpa peduli apa yang akan terjadi kepadanya nanti.
“Apa yang kau lakukan? Hentikan! Jangan
mendekat! Jangan..., jang...,” ucapan Ji Yong terhenti ketika ia merasakan pipi
kanannya disentuh oleh bibir gadis itu dengan singkat. Selama pernikahan
mereka, Ji Yong sama sekali tidak menganggap Jung In ini sebagai istrinya. Yah
benar, ia terlalu bodoh untuk menolak keinginan gadis itu. Hanya karena ancaman
bodoh, Ji Yong mendadak mengalah dan menuruti perintah Jung In dan menikahinya.
Bunuh diri? Bagaimana jika seluruh fans-nya mengancam seperti itu? Ini sedikit
gila memang!
Sebenarnya, Jung In gadis yang cukup sabar.
Ia hanya terlalu mencintai Ji Yong, tanpa pernah berpikir apa pun. Sekalipun,
ia sadar jika Ji Yong menikahinya dengan terpaksa. Bahkan, pria itu sama sekali
terlihat jijik jika menyentuh dan melihat Jung In di sekelilingnya dan secara
terang-terangan bermain api dengan gadis lain. Tetapi, sekali lagi, Jung In
tetap memaafkan dan menunggunya.
“Aku kurang apa, Oppa? Bukankah aku cukup pantas menjadi pendampingmu?”
“Kau memang tak kurang apa pun. Tapi sayang,
kau gadis yang kurang waras!” Ji Yong tampak menekankan beberapa kata pada
gadis ini, seolah ia ingin menegaskan sesuatu. Memang, Ji Yong tak pernah
sekalipun menerima apa pun dari Jung In, padahal Jung In selalu mengirimi pesan
kepadanya, selalu menulis surat untuknya, dan mengirimkan makanan setiap hari.
Dia istri yang cukup baik memang. Tetapi sayang, tak sekalipun Ji Yong
menyentuh apa pun yang Jung In berikan setiap hari. Ia selalu membuang
pemberian itu tanpa perasaan. Toh, ia benar-benar sangat muak akan kehidupannya
ini.
Sejujurnya, Jung In tahu hal itu, tetapi ia
tetap berharap, namja yang tak pernah
menginginkannya itu suatu saat akan membalas perasaannya. Sesuatu yang tak
berlebihan, bukan? Tap, mengingat Ji Yong yang telah lebih dulu membenci Jung
In, kemungkinan tumbuh benih-benih cinta itu tidaklah mudah.
“Aku hanya mencintaimu, Oppa...,” desah Jung In tersenyum dalam
balutan tangisnya.
“Aku sudah menanti ini, aku tidak ingin
kehilangan orang yang berharga lagi di hidupku. Cukup keluargaku yang
membenciku dan semua orang! Tapi, tapi, aku tak ingin kehilangan lagi, aku
tidak ingin kehilangan orang yang sangat berharga untukku sepertimu, Oppa,” pekik Jung In keras.
“Dasar gadis gila!”
Tanpa sadar Ji Yong mendorong tubuh Jung In
hingga kepala gadis itu terbentur dan membuat darah segar keluar dari
kepalanya. Sedangkan, Ji Yong? Lelaki itu malah hendak berlalu pergi. Keluarga
katanya? Tentu saja, keluarganya juga membencinya. Toh, Jung In telah berbuat
kesalahan fatal, yaitu membuat kakak perempuan Jung In meninggal tenggelam.
“Ji Yong Oppa, saranghae. Jeongmal saranghae!” ucap Jung In
tersenyum dengan meneteskan air mata dan menatap punggung Ji Yong yang tengah
berjalan menjauhinya.
“Dam! Tidak bisakah kau sekali ini tidak
mengatakan kalimat itu dihadapanku> aku muak! Aku sangat membencimu!” pekik
Ji Yong tanpa berbalik dan menoleh ke arah Jung In lagi.
“Maafkan aku jika perasaanku ini malah
melukaimu Oppa. Terima kasih atas
semua kesempurnaan yang selalu kau tampakkan padaku.”
Ji Yong sepertinya tak menjawab lagi
kalimatnya. Jung In menunduk dan kembali menangis.
“Oppa...sarang—hae—” lagi-lagi hanya kalimat itulah yang dapat diucapkan Jung In
untuk Ji Yong. Sebuah perasaan yang sebenarnya cukup tulus.
“Ya! Kau...”
BRUKKK......
Terdengar suara hentaman keras dari arah
bawah gedung ini. Ji Yong memucat! Tampak tubuhnya menegang di tempat. Suara
apa itu? Kenapa seperti suara...
“Ya! Jung In-ah....” pekik Ji Yong seraya berbalik dan tak menatap lagi Jung In
berdiri di sana. Tubuh Ji Yong mendadak lemas. Kenapa? Kenapa gadis psikopat
itu dapat melakukan hal segila ini? Terjun bebas dengan mengucapkan kata cinta
di akhir hayatnya?
“Jung In-ah....,” desah Ji Yong bergetar hebat. Kedua lutut kakinya lemas
seiring dengan layangan angin yang semakin kencang di sini. Menyesal? Bahagia?
Ataukah, sedih? Entahlah, semua rasa itu bercampur aduk di dalam hati Ji Yong.
“Tidak....tidak...!! maafkan aku Jung In-ah..., tolong maafkan aku. Kau
benar-benar gadis bodoh!” tubuh Ji Yong tampak ambruk di atas atap apartement
itu seketika. Ia tampak sangat ketakutan saat ini.
“Jung In-ah...............................”
~THE END~
“Oppa, kau tahu aku sangat
bahagia ketika mengenalmu? Itu adalah hal yang paling indah dalam hidupku.
Melihat wajahmu sejenak dapat menghilangkan rasa letih dan sakitku. Melihat
tangismu membuat lubang di hatiku begitu perih dan sangat sakit. Aku ingin
merasakan apa yang kau rasakan Oppa dan aku hanya ingin menatapmu sejenak untuk
bisa menghilangkan rasa sakit yang menyiksaku. Obat apa pun tak dapat
menyembuhkanku kecuali dirimu, wajahku, dan senyummu. Kau obat yang selalu aku
kenang selamanya dalam hidup dan matiku. Terima kasih Oppa kau telah memberikan
cintamu kepadaku, walaupu aku tahu kau terpaksa melakukannya. Gomawo yo.”
Cinta itu tak harus memiliki.
Adakalanya kita harus tahu diri.
Cinta fans kepada seorang idola, tentu ada
batasnya.
Sebuah batasan yang jangan pernah menguasai
nafsumu.
0 komentar:
Posting Komentar