FF K-POP.03_Big Bang



“TRUE LOVE”
I Hate This Love Song
            “K-kau..., bisakah kau sekali ini saja mendengarkanku?” ucap seorang namja yang kini menahan embun yang hendak jatuh di pelupuk matanya susah payah.
Ani! Aku tidak akan mendengar apa pun darimu Ji Yong Oppa. Aku hanya ingin Oppa tahu apa yang kini aku rasakan sekarang dan selamanya.” Lagi-lagi suara keras itu terdengar parau tak senada.
“Jun In-ah, kumohon kepadamu. Jangan seperti ini! Kau tahu? Kau gadis yang mengerikan....”

“Mengerikan? Apakah itu pujian untukku? Oppa..., aku hanya ingin menatap Oppa lebih dekat, apa aku tidak bisa? Apa benar aku tidak diperbolehkan untuk memelukmu sekali saja?”
“Gadis bodoh, hahahaa.... Sudahlah aku muak berbicara pada gadis psiko sepertimu. Setelah itu kau mengikatku, sekarang kau ingin apa lagi? Aku tak menyangka hidupku akan sepahit ini, Cih!” ucap Ji Yong terdengar sangat menyakitkan seraya membalikkan tubuh hendak pergi.
Sejenak, ia menatap langit yang biru di atas sana. Entah bagaimana Ji Yong bisa terkena nasib seburuk ini. Ia harus memiliki seorang fans fanatik yang justru membuatnya menjadi seorang fans psiko; kemana, dimana, dan apa pun yang Ji Yong lakukan, pria itu harus dibuntuti tanpa kenal apa pun.
Sebenarnya, itu cukup wajar bagi kebanyakan idola saat ini. Tetapi, apakah masih wajar jika fans tersebut meminta dinikahi dengan ancaman bunuh diri? Tidak! Tetapi, gadis yang bernama Jung In ini melakukannya. Rasa cintanya pada sang idola itu membuatnya terobsesi tingkat dewa.
“Aku tak suka hidupku seperti ini...,” gumam Ji Yong seraya mengepalkan tangannya kuat-kuat.
“Jangan pergi Oppa, jangan tinggalkan aku!” panggil Jung In dengan suara serak yang cukup gemetar. Ji Yong tampak menhela napas dan mau tak mau kembali berbalik. Terlihat jelas gadis itu berniat menghampirinya.
“STOP! Jangan mendekat! Jika kau melangkahkan kakimu itu sekali lagi, aku pastikan hidupmu akan benar-benar menyedihkan!” sergah Ji Yong cepat. Mendengar hal itu, Jung In pun tersenyum dan malah semakin tertantang untuk melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah Ju Yong, tanpa peduli apa yang akan terjadi kepadanya nanti.
“Apa yang kau lakukan? Hentikan! Jangan mendekat! Jangan..., jang...,” ucapan Ji Yong terhenti ketika ia merasakan pipi kanannya disentuh oleh bibir gadis itu dengan singkat. Selama pernikahan mereka, Ji Yong sama sekali tidak menganggap Jung In ini sebagai istrinya. Yah benar, ia terlalu bodoh untuk menolak keinginan gadis itu. Hanya karena ancaman bodoh, Ji Yong mendadak mengalah dan menuruti perintah Jung In dan menikahinya. Bunuh diri? Bagaimana jika seluruh fans-nya mengancam seperti itu? Ini sedikit gila memang!
Sebenarnya, Jung In gadis yang cukup sabar. Ia hanya terlalu mencintai Ji Yong, tanpa pernah berpikir apa pun. Sekalipun, ia sadar jika Ji Yong menikahinya dengan terpaksa. Bahkan, pria itu sama sekali terlihat jijik jika menyentuh dan melihat Jung In di sekelilingnya dan secara terang-terangan bermain api dengan gadis lain. Tetapi, sekali lagi, Jung In tetap memaafkan dan menunggunya.
“Aku kurang apa, Oppa? Bukankah aku cukup pantas menjadi pendampingmu?”
“Kau memang tak kurang apa pun. Tapi sayang, kau gadis yang kurang waras!” Ji Yong tampak menekankan beberapa kata pada gadis ini, seolah ia ingin menegaskan sesuatu. Memang, Ji Yong tak pernah sekalipun menerima apa pun dari Jung In, padahal Jung In selalu mengirimi pesan kepadanya, selalu menulis surat untuknya, dan mengirimkan makanan setiap hari. Dia istri yang cukup baik memang. Tetapi sayang, tak sekalipun Ji Yong menyentuh apa pun yang Jung In berikan setiap hari. Ia selalu membuang pemberian itu tanpa perasaan. Toh, ia benar-benar sangat muak akan kehidupannya ini.
Sejujurnya, Jung In tahu hal itu, tetapi ia tetap berharap, namja yang tak pernah menginginkannya itu suatu saat akan membalas perasaannya. Sesuatu yang tak berlebihan, bukan? Tap, mengingat Ji Yong yang telah lebih dulu membenci Jung In, kemungkinan tumbuh benih-benih cinta itu tidaklah mudah.
“Aku hanya mencintaimu, Oppa...,” desah Jung In tersenyum dalam balutan tangisnya.
“Aku sudah menanti ini, aku tidak ingin kehilangan orang yang berharga lagi di hidupku. Cukup keluargaku yang membenciku dan semua orang! Tapi, tapi, aku tak ingin kehilangan lagi, aku tidak ingin kehilangan orang yang sangat berharga untukku sepertimu, Oppa,” pekik Jung In keras.
“Dasar gadis gila!”
Tanpa sadar Ji Yong mendorong tubuh Jung In hingga kepala gadis itu terbentur dan membuat darah segar keluar dari kepalanya. Sedangkan, Ji Yong? Lelaki itu malah hendak berlalu pergi. Keluarga katanya? Tentu saja, keluarganya juga membencinya. Toh, Jung In telah berbuat kesalahan fatal, yaitu membuat kakak perempuan Jung In meninggal tenggelam.
“Ji Yong Oppa, saranghae. Jeongmal saranghae!” ucap Jung In tersenyum dengan meneteskan air mata dan menatap punggung Ji Yong yang tengah berjalan menjauhinya.
“Dam! Tidak bisakah kau sekali ini tidak mengatakan kalimat itu dihadapanku> aku muak! Aku sangat membencimu!” pekik Ji Yong tanpa berbalik dan menoleh ke arah Jung In lagi.
“Maafkan aku jika perasaanku ini malah melukaimu Oppa. Terima kasih atas semua kesempurnaan yang selalu kau tampakkan padaku.”
Ji Yong sepertinya tak menjawab lagi kalimatnya. Jung In menunduk dan kembali menangis.
Oppa...saranghae—” lagi-lagi hanya kalimat itulah yang dapat diucapkan Jung In untuk Ji Yong. Sebuah perasaan yang sebenarnya cukup tulus.
“Ya! Kau...”
BRUKKK......
Terdengar suara hentaman keras dari arah bawah gedung ini. Ji Yong memucat! Tampak tubuhnya menegang di tempat. Suara apa itu? Kenapa seperti suara...
“Ya! Jung In-ah....” pekik Ji Yong seraya berbalik dan tak menatap lagi Jung In berdiri di sana. Tubuh Ji Yong mendadak lemas. Kenapa? Kenapa gadis psikopat itu dapat melakukan hal segila ini? Terjun bebas dengan mengucapkan kata cinta di akhir hayatnya?
“Jung In-ah....,” desah Ji Yong bergetar hebat. Kedua lutut kakinya lemas seiring dengan layangan angin yang semakin kencang di sini. Menyesal? Bahagia? Ataukah, sedih? Entahlah, semua rasa itu bercampur aduk di dalam hati Ji Yong.
“Tidak....tidak...!! maafkan aku Jung In-ah..., tolong maafkan aku. Kau benar-benar gadis bodoh!” tubuh Ji Yong tampak ambruk di atas atap apartement itu seketika. Ia tampak sangat ketakutan saat ini.
“Jung In-ah...............................”
~THE END~
“Oppa, kau tahu aku sangat bahagia ketika mengenalmu? Itu adalah hal yang paling indah dalam hidupku. Melihat wajahmu sejenak dapat menghilangkan rasa letih dan sakitku. Melihat tangismu membuat lubang di hatiku begitu perih dan sangat sakit. Aku ingin merasakan apa yang kau rasakan Oppa dan aku hanya ingin menatapmu sejenak untuk bisa menghilangkan rasa sakit yang menyiksaku. Obat apa pun tak dapat menyembuhkanku kecuali dirimu, wajahku, dan senyummu. Kau obat yang selalu aku kenang selamanya dalam hidup dan matiku. Terima kasih Oppa kau telah memberikan cintamu kepadaku, walaupu aku tahu kau terpaksa melakukannya. Gomawo yo.”

Cinta itu tak harus memiliki.
Adakalanya kita harus tahu diri.
Cinta fans kepada seorang idola, tentu ada batasnya.
Sebuah batasan yang jangan pernah menguasai nafsumu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar