Dalam tubuh
manusia banyak terdapat hormon-hormon yang berfunsi mmengatur kinerja tubuh kita. Salah satunya
adalah hormon adrenalin. Tahukah Anda apa hormon adrenalin itu? Bagaimana
tinjauan ilmiah tentang hormon adrenalin? Perhatikan tulisan ini.....
Hormon
adrenalin adalah sebuah hormon yang memicu reaksi terhadap tekanan dan
kecepatan gerak tubuh kita. Tidak hanya gerak, hormon ini pn memicu reaksi
terhadap efek lingkungan seperti suara derau tinggi/cahaya yang terang. Reaksi
yang sering rasakan adalah frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin,
dan keterkejutan. Selain itu, contoh sederhana, kegiatan yang merangsang
adrenalin ini adalah mendengar musik rock, menikmati film jenis horor, dan
bermain game first-person shooter. Contoh yang lebih populer lainnya adalah
permainan dikawasan rekreasi seperti wahana halilintar, kora-kora, komedi
putar, pontang panting, kicir-kicir, dsb. Saat bermain ayunan dilakukan dengan
berdiri meniru pemain akrobat, disini kecepatan merangsang adrenalin. Sama
seperti halnya pada roller coaster, kecepatan dan putaran merangsang kegirang
sekaligus kesetakutan. Ketakutan pun merangsang adrenalin. Selain itu juga
rekreasi di kolam renang memicu adrenalin seperti pada water bom. Badan
meluntur dalam saluran yang di aliri air hingga terjun ke kolam.
Jika
jantung Anda tidak kuat? Anda bisa pusing bahkan teler. Selain jantung lambungv
Anda tidak kuat? Anda bisa muntah. Adrenalin atau yang dikenal juga sebagai
epinefrin, merupakan hormon yang mengatur fungsi
“Fight oh Flight”, yaitu menyiapkan tubuh secara seketika untuk kondisi darurat, apakah akan menghadapi atau lari. Ketika aku dilepaskan ke dalam aliran darah, dengan cepat menyiapkan tubuh untuk bertindak dalam kondisi darurat.
“Fight oh Flight”, yaitu menyiapkan tubuh secara seketika untuk kondisi darurat, apakah akan menghadapi atau lari. Ketika aku dilepaskan ke dalam aliran darah, dengan cepat menyiapkan tubuh untuk bertindak dalam kondisi darurat.
Hormon
meningkatkan pasokan oksigen dan glukosa ke otak dan otot, sementara menekan
non-darurat proses tubuh. Meningkatkan denyut jantung dan stroke volume,
pelebaran pupil pada mata, dan menciutkan ukuran arteiola di kulit dan saluran
pencernaan, sementara melebarkan arteiola dalam kerangka otot. Hal ini
mengakibatkan tingkat gula darah dengan meningkatkan metabolisme glikogen
menjadi glukosa dalam hati, dan pada saat yang sama mulai pemeceha lipid dalam
sel lemak. Seperti hormon stes lainnya, epinefrin memiliki efek penekanan pada
sistem kekebalan tubuh. Sehingga jantung berdegup kencang, temperatur tubuh
mrningkat, dan pandangan menjadi lebih awas.
0 komentar:
Posting Komentar