IKAN BORAKS DAN TAWAS



Semua manusia memerlukan tubuh yang sehat. Salah satu faktor tubuh sehat adalah makanan yang sehat. Makanan sehat diantaranya ialah 4 sehat 5 sempurna, salah satunya yang termasuk adalah lauk pauk, yakni ikan. Walaupun termasuk dalam kategori makanan sehat dimana ikan mengandung banyak protein dan omega yang sangat baik untuk otak, tidak sedikit pula ikan yang mengandung berjuta penyakit didalamnya. Hal itu bukan disebabkan oleh ikan tersebut, namun manusialah yang mengakibatkan terkandungnya penyakit dalam ikan. Ironisnya hal tersebut tidak kita sadari, padahal telah banyak beredar disekitar kita.

Dalam acara salah satu stasiun televisi yang telah menyelidiki kehigienisan ikan di suatu pasar tradisional. Ternyata banyak pedagang yang meraih keuntungan melalui jalan pintas yakni dengan mencampur ikan dengan bahan cairan berbahaya, boraks dan tawas. Pedagang mengaku, ia mencampurkan boraks dan tawas dalam ikan dagangannya agar ikan terlihat segar tanpa disimpan dalam es setelah berhari-bari tidak laku. Ikan juga terlihat bersih dan awet, mata ikan bening dan insang tetap merah. Pedagang juga mengaku, dengan cara seperti ini ikannya jauh lebih laku. Ironisnya, sebagian besar pembelinya adalah pemilik warung yang kemudian dijual kembali sebagai lauk nasi jualannya.
Boraks dan tawas, tak hanya digunakan untuk pengawet ikan. Namun juga digunakan untuk pengawet makan-makanan pokok lainnya oleh penjual nakal tanpa memikirkan kesehatan pembelinya. Padahal sesungguhnya, boraks sedikitpun tidak boleh digunakan untuk makanan, sedangkan tawas masih diperbolehkan dikonsumsi manusia namun maximal 0,5 ml atau kurang dari ¼ sendok, jika terlalu banyak maka akan mengendap didarah dan membuat kanker.
Disamping itu meskipun ada pedagang yang mengaku tidak mencampur bahan kimia berbahaya didalamnya, namun setelah di uji ternyata ikan itu masih mengandung bahan berbahaya, yakni logam berat. Hal ini memang tidak disadari oleh pedagang karena faktor laut, baik dari tumpahan minyak dari kapal atau sebagainya. Logam berat di laut membahayakan janin dan ironisnya tiak bisa dilihat oleh mata telanjang, namun hanya bisa melalui mikroskop uji laboratorium.
Anda harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makana sehat salah satunya ikan laut. Berikut cara membedakan ikan alamu dan ikan palsu:
* Ikan alami : - mata ikan bening
                     - dagingnya lembek
                     - baunya masih berbau amis
Sedangkan,
* Ikan palsu : - ada lendir dipermukaan mata ikan
                     - daging ikan keras dan kental
                     - bau tidak sedap tetap tercium

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar