Memperingati
Maulid Nabi Muhammad SAW bermakna meneladani jejak langkah sunnah Rasul yang
telah diwariskannya. Beluai adalah teladan hidup yang menyemai banyak kehidupan
dalam rangkaian keindahan hidup. Keteladanan yang akan senantiasa layak diikuti
setiap generasi dari semua generasi sekarang maupun yang akan datang.
Perjalanan sejarah hidup beliau melalui berbagai fase yang penuh kemandirian
dan perjuangan. Semua perjalanannya dihiasi dengan keluhuran sikap dan
ketinggian budi pekerti. Rasulullah yang lahir sebagai seorang yatim kemudian
mampu menunjukkan berbagai hal tersebut di atas semenjak masa kanak-kanaknya.
Menurut
berbagai riwayat, pada masa remajanya, Muhammad yang tinggal dengan pamannya,
melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh meraka yang seusianya. Beliau
memulai mengasah mentalitas wirusahanya dengan menjadi pengembala untuk
orang-orang Mekkah di masa kanak-kanaknya. Dengan menjadi pengembala beliau
mendapatkan upah. Guna meringankan sedikit beban yang ditanggung oleh pamannya.
Beliau ingin berpenghasilan dan bisa mandiri. Tidak hendak berpangku tangan
hanya sekedar bermain saja.
Sabagai
anak muda yang jujur dan punya harga diri, baliau sama sekali tidak suka
berlama-lama menjadi tanggungan pamannya yang memiliki beban keluarga besar.
Sebuah pekerjaan yang kemudian mengantarkan beliau untuk lebih banyak merenung
dan berpikir tentang kondisi kaumnya. Kaumnya yang saat itu terjerumus dalam
berbagai bentuk kejahiliyahnya, menyebabkan berhala, menjalankan riba,
minum-minuman keras serta berbagai macam kesenangan dan hiburan sepuas-puasnya
tidak menarik minat Muhammad remaja sedikitpun.
Jiwa
bersihnya yang selalu mendambakan kesempurnaan menyebabkan beliau menjauhi
foya-foya, yang biasa menjadi sasaran utama penduduk Mekkah. Beliau beliau
mendambakan cahaya hidup yang akan lahir dalam segala manifestasi kehidupan,
dan yang akan dicapainya hanya dengan dasar kebenaran. Kenyataan ini dibuktikan
dengan julukan yang diberikan orang kepadanya dan bawaan yang ada dalam
dirinya. Itu sebabnya, sejak masa kanak-kanak gejala kesempurnaan, kedewasaan
dan kejujuran hati sudah tampak, sehingga penduduk Mekkah semua memanggilnya
Al-Amin (yang dapat dipercaya).
Dalam usia
mudanya, jiwa entrpreneurship-nya semakin kuat karena sejak usia 12 tahun telah
mengikuti perjalanan bisnis pamannya hingga ke Syiria, Jordan, dan Lebanon saat
ini. Ketika menginjak dewasa dan menyadari bahwa pamannya memiliki beban berat
keluarga besar yang harus diberi nafkah, beliau mulai berdagang sendiri di
Mekkah. Profesi sebagai pebisnis ini dimulai dalam skala yang kecil dan
bersifat pribadi. Beliau membeli barang-barang dari satu pasar lalu menjualnya
pada orang lain. Muhammad adalah seorang pemuda miskin yang memulai bisnisnya
dari tahap awal. Terkdang bekerja untuk mendapatkan upah dan terkadang sebagai
agen untuk beberapa pebisnis kaya di Kota Mekkah. Sampai akhirnya kemudian
beliau menjadi pedagang yang sukses. Semua itu berkat kerja keras, keuletan dan
tentu saja kejujuran beliau.
0 komentar:
Posting Komentar