FF K-POP.02_TVXQ



FRIENDSHIP
We Are Still “DBSK”,
The Rising God of East

Kita bukanlah teman, bukan juga sahabat, tetapi kita adalah satu jiwa. Kita tak akan bisa terpisah oleh apa pun jua. Sejauh apa pun kita berjalan berbeda arah, akan selalu tiba mas di mana kita akan kembali bersama, karena kita adalah DBSK, dulu, sekarang, dan
selamanya.


Park Yoochun; si aktor jenius, kini telihat tengah duduk termenung menatap layar tablet di tangannya. Pria berjulukan the killing smile itu tampak menitikkan air mata usai membaca tentang kesuksesan World Tour DBSK, dengan album Catch Me, yang memang mampu menduduki puncak tangga lagu di Jepang akhir-akhir ini. Siapa yang tak mengenal DBSK? Sebuah boy band yang terbentuk dengan sejuta sektor dan prestasi, memimpin musik Hallyu untuk yang pertama kalinya; sebuah boy band dibentuk dengan audisi ketat serta mempunyai 5 member dengan kualitas yang patut diacungi jempol. Namun, sayang, kini mereka harus terpisah menjadi 2 kubu akibat sebuah kesalahpahaman belaka.

Terpampan 2 foto orang yang sangat dirindukannya, 2 orang yang hampir 4 tahun tak bisa ditemui. Foto di artikel itu adalah foto Hyung[kakak] dan Dongsaeng[adik] yang tak pernah mampu ia hapuskan, serta Jung Yunho dan Shim Changmin. Perpisahan mereka yang menyakitkan seolah terputar kembali di memori pria tampan itu.

Hyung, apakah kau merindukanku?, Jaejoong Hyung dan juga Junsu? Bagaimana kabar kalian? Hei, Changmin-ah! Kau pasti sangat kesepian setan kecil, benarkan? Tak ada yang bisa kau ganggu selain Junsu, bukan? Dia juga merindukanmu, aniya[tidak] kami bertiga merindukan kalian berdua!” tutur Yoochun pada foto artikel itu.

Yoochun beranjak menuju nakas kecil disamping tempat tidur. Dia membuka laci, lalu mengeluarkan CD album terakhir yang diliris oleh DBSK dengan formasi lengkap, album Mirotic. Yoochun mengusap album itu penuh sayang, tersirat kerinduan yang amat dalam. Jauh di lubuk hatinya, juga Jaejoong dan Junsu, masih terpatri kenangan tentang kebersamaan mereka berlima. The Rissing God of East DBSK, sebelum segalanya hancur berkeping-keping 4 tahun lalu.

Tergambar kembali kilasan kenangan masa debut mereka ketika masih sangat muda. Mereka debut sebagai DBSK pada tahun 2003 dengan penuh perjuangan dan tekad pantang menyerah. Jung Yunho memilih stage name U-know Yunho karena ingin seluruh dunia mengenalnya. Dia bukanlah member tertua, namun leader yang hebat untuk member lainnya. Seorang leader yang kuat untuk selalu menyembunyikan tangisnya. Dia selalu melindungi member sekuat yang ia mampu, bahkan melebihi batas kekuatannya.

Ketika itu Kim Jaejoong memilih stage name Hero Jaejoong karena ingin menjadi pahlawan di bidang musik. Seorang 4D idol, Hyung tertua yang bersikap layak ibu bagi member lainnya. Park Yoochun, anak yang ditemukan bakatnya di negeri orang. Dia memilih stage name Micky Yoochun yang berarti senjata rahasia. Ya, dia memang senjata rahasia DBSK, sosok jenius yang rendah hati. Dia mempelajari segala hal begitu cepat dan luar biasa.

Kim Junsu, member yang terlihat awet musa bahkan lebih imut dibandingkan Magnae[termuda] DBSK; Changmin. Dia memilih stage name Xiah, raja musikal yang menjadi korban utama keahlian si magnae. Shim Changmin, member termuda dengan stage name Max Changmin, Magnae yang menjulang tinggi dibandingkan member yang lain. Magnae yang jahil namun sangat kuat dan tegar.

Yoochun mengingat segala kenangan itu dengan baik, bahkan ketika mereka debut di Jepang, agency tak menyediakan penerjemah untuk mereka seperti yang diberikan kepada hoobae[junior] mereka. Tak adil? Mungkin, namun hal itu membuat mereka mendapat tahta tak tergantikan di Negeri Sakura itu, bahkan hingga mereka terbagi menjadi JYJ dan DBSK, kini.

Teringat betapa keras usaha mereka meraih kesuksesan, membuka jalan bagi yang lain untuk memasuki pasa Jepang dan dunia, masih saja membuat hatinya rasa ngilu. Namun, apalah daya, nasi telah menjadi bubur. Keinginan Yoochun, Jaejoon, dan Junsu untuk mendapat keadilan atas kontrak mereka berujung pada jalan yang berbeda yang dipilih Yunho dan Changmin untuk tetap bertahan di agency dan menjaga nama DBSK.

I got you on the my skin...I got you on the my skin...
Penggalan lirik Mirotic mengalun dari ponsel Yoochun. Ada panggilan masuk untuknya, tertera ID Call Jaejoong. Yoochun meraih ponselnya dengan cepat, lalu menekan tombol answer.

Yeobosseo[hallo], Hyung...”

“Chunnie-ya, kau dimana?”

“Kemarilah, kutunggu di coffee shop-ku. Aku sudah menelpon Junsu, dia juga akan kemari.”

Ne[ya], Hyung.”

Sambungan telpon terputus, Yoochun tersenyum tipis. Setidaknya, dia masih memiliki Jaejoong dan Junsu untuk berbagi. Meski mereka jarang bertemu akibat aktivitas masing-masing, namun mereka berusaha untuk selalu menjaga komunikasi, karena mereka tak ingin sebuah perpisahan itu terjadi lagi.

ooOoo

Yunho dan Changmin kini nampak tengah duduk bersama di sebuah dorm. Mereka berdua menatap koran yang berserakan di atas meja secara bergantian. Koran-koran itu adalah media cetak yang memuat artikel tantang JYJ nama baru yang dipakai Jaejoong, Yoochun dan Junsu saat ini. Ternyata, mereka juga amat merindukan ketiganya. Sayang, mereka tak bisa saling bersua lagi dengan mudah. Sebab itulah, diam-diam Yunho dan Changmin mengumpulkan artikel JYJ untuk sekedar melepas rindu hati mereka. Yah, hanya itulah yang dapat mereka lakukan untuk mengetahui kabar dari ketiga sahabatnya itu.

“Changmin-ah, mereka benar-benar hebat, bukan? Mereka masih tetap sukses dengan karier solo masing-masing meskipun mendapat backlist di stasiun televisi untuk promosi album,” puji Yunho penuh kebanggaan seraya kembali membaca artikel berisi prestasi member JYJ.

Ne, Hyung! Jaejoong Hyung juga baru saja meliris album solonya sebagai penyanyi rock, Yoochun Hyung dibanjiri awards dan pujian berkat aktingnya di drama, dan si jelek Junsu itu bahkan menjadi penyanyi terbaik di Jerman; musikal serta konser tunggalnya juga sukses. Aish, aku teringat Junsu Hyung! Dia terlihat semakin manja sekarang, karena pasti Jaejoong Hyung sangat memanjakan dia.”

Pletak...

Yunho menjitak kepala Changmin tanpa belas kasihan seketika.

“Junsi itu Hyung-mu! Dasar kau ini...”

Changmin mengerucutkan bibirnya sembari mengusap kepalanya yang menjadi korban sang kakak tertuanya itu.

“Aku tahu, tetapi kau juga tak perlu menjitakku Hyung.”

Yunho mengabaikan rentetan omelan cerewet Changmin yang ada dihadapannya itu. Pandangannya kembali tertuju pada artikel yang membahas tentang album solo Jaejoong. Dalam artikel itu, Jaejoong mengatakan jika dirinya tak akan menggunakan lagi stage name-nya di masa lalu, Hero Jaejoong. Sebab, kini, dia berdiri sebagai Kim Jaejoong. Yah, cukup sebagai Kim Jaejoong saja. Sejujurnya, Yunho merasa terluka membaca artikel itu.

“Benarkah kau masa lalumu, Boo? Jika kau berkata seperti itu, apakah berarti kau juga ingin menghapus kami berdua?” gumam Yunho lirih. Ia memanggil Jaejoong dengan nama kesayangan yang diberikannya di masa lalu.

Meksi lirih, Changmin masih bisa mendengar ucapan Yunho. Dia tertunduk, hatinya juga tampak terluka, seolah mengingatkannya kembali pada perpisahan menyakitkan yang terjadi 4 tahun yang lalu itu. Sabuah perpisahan yang terjadi ketika mereka tengah berada di puncak popularitas. Perpisahan yang membuat mereka berdua mampu JYJ mengalami masa sulit hingga saat ini.

Ketika itu, Jaejoong, Yoochun, dan Junsu tiba-tiba mengajukan tungtutan atas kontrak mereka yang dinilai sebagai “kontrak budak”. Sebuah kontrak yang mengikat member dengan agency selama 13 tahun serta pembagian honor yang takl adil, dengan perusahaan mendapatkan lebih dan begitu banyak bagian daripada mereka sendiri.

Kesepakatan damai tak mampu dicapai, bahkan hingga suasana kian memburuk ketika Changmin dan Yunho, serta keluarga mereka terpaksa ikut memberika statemant bahwa ketiga member telah dibutakan oleh keserakahan hingga mengkambinghitamkan kontrak. Yunho dan Changmin terpaksa melakukan hal itu karena demi manjaga nama DBSK agar tak bernasib sama dengan senior mereka Shinhwa dan H.O.T.

Ketika itu, perpecahan mereka ramai dibicarakan semua orang. Bagaimanapun juga, mereka tengah berada dititik tinggi kepopuleran. Cassiopeia, sebutan fans mereka, bahkan ikut pula terpecah. Ada yang mendukung Yunho dan Changmin, ada juga yang mendukung Jaejoong, Yoochun dan Junsu. Namun untunglah, masih ada yang tetap berdiri sebagai Cassiopeia sejati yang mendukung kedua belah pihak secara adil.

Masa suram itu muncul, Yunho dan Changmin yang bersikukuh bertahan dengan DBSK terpaksa harus vakum. Pencekalan Jaejoong, Yoochun serta Junsu yang membentuk trio JYJ di bawah lebel lain pun dimulai dititik ini. Dan JYJ tak boleh tampil sebagai penyanyi di televisi.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu. Peran dingin itu akhirnya dimenangkan JYJ di pengadilan serta pencabutan pencekalan oleh agency lama. Namun begitu, nyata, tak banyak terjadi perubahan akan hal itu. Bahkan, hingga saat ini, JYJ belum juga bisa berdiri sebgai penyanyi di televisi. Tak ada jalan lainm bagi ketiganya, hingga Jaejoong dan Yoochun memilih aktiv sebagai aktor drama dan Junsu sebagai aktor musikal. Sekejam itukah dunia hiburan ini? Mungkin! Tak banyak orang biasa yang tahu, apa dan bagaimana kehidupan mereka sebenarnya.

Yunhi dan Changmin sendiri terlihat bagaikan kehilangan sayap dengan bendera DBSK yang mati-matian mereka jaga di perusahaan itu. Mereka seolah di-blokade, terlihat tak lagi terkenal meski sesungguhnya meraka masih sangat begitu populer. Entahlah, drama macam apa yang telah dirancang Tuhan sebenarnya.

“Eunhyk Hyung! Bukankah dia bisa membantu kita?” seru Changmin tiba-tiba, usai ia memilih bungkam beberapa menit yang lalu itu. Tampak Yunho menatapnya dengan raut muka bingung.

Mwo[apa]? Apa maksudmu Changmin-ah?”

“Eunhyuk Hyung adalah sahabat Junsu Hyung, bahkan sejak mereka duduk di bangku sekolah. Aku yakin mereka masih saling berkomunikasi sampai sekarang! Hyung, kita bisa memintanya mengatur pertemuan rahasia dengan Jaejoong Hyung, Yoochun Hyung, dan Junsu Hyung. Bagaimana?”

Yunho sontak terbelalak lebar mendengar penuturan Changmin kali ini.

“Kau gila Shim Changmin! Bagaimana kalau pihak agency tahu?”

Changmin tampak mendengus kesal menatap kakak tertuanya itu. “Kadang, kau memang bodoh, Hyung. Maka dari itu, ini disebut dengan pertemuan rahasia, agar pihak agency tidak tahu! Memangnya, Hyung tak mau bertemu dengan mereka, hooh..?”

“Tentu saja aku mau. Geurae[baiklah], ayo kita temui Eunhyuk sekarang.”

Changmin mengangguk dengan semangat, dalam hati ia bersorak.

Hey, Kim Junsu! Kita akan segera bertemu. Lihat saja aku akan mengerjaimu habis-habisan jika kita bertemu nanti..., batin Changmin tersenyum menang.

Mereka berdua tampak berjalan beriringan menuju dorm Super Junior, boy band dimana Eunhyuk menjadi salah satu membernya. Dorm Super Junior yang merupakan junior DBSK ini memang berada di gedung yang sama dengan mereka, hanya saja berbeda lantai di bawah dorm DBSK. Memang, tak perlu waktu lama bagi Yunho dan Changmin untuk sampai di dorm Super Junior itu, tepat  di saat Eunhyuk yang notabane adalah orang yang mereka cari, terlihat baru saja tiba dati suatu tempat hendak memasuki dorm mereka.

“Eunhyuk-shi, bisakah kita bicara sebentar?” sapa Yunho dengan seringai ramah seperti biasa. Eunhyuk tampak menoleh dan menatap sedikit bingung kepada kedua orang ini.

Nde, tentu saja Yunho-shi. Memangnya ada apa?”

“Tidak bisa di sini, Hyung. Kita bicara di dorm kami saja, ini benar-benar sangat rahasia,” sela Changmin cepat. Kedua alis Eunhyuk bertaut, menunjukkan dia makin tak mengerti apa yang tengah terjadi pada kedua orang ini. Namun, tak urung dia hanya mengangguk dan tersenyum. Mereka bertiga tampak menuju lift dan naik ke lantai dorm DBSK berada.

ooOoo

Di tempat lain, tampak Jaejoong, Yoochun dan juga Junsu tengah duduk berhadapan mengililingi salah satu meja kafe milik Jaejoong. Jaejoong dan Yoochun tampak sesekali meneguk soju di hadapan mereka, sedangkan Junsu yang memang tidak bisa meminum alkohol itu pun hanya meneguk singkat soft drink miliknya.

“Kalian sudah baca artikelnya?” tanya Jaejoong memulai percakapan.

“Maksud Hyung artikel tentang World Tour DBSK itu?” tebak Yoochun yang baru saja membaca artikel itu sebelum datang kemari. Jaejoong tampak mengangguk mantap!

“Ternyata, kau sudah membacanya. Hummmm.....Aku—sebenarnya  aku—merindukan mereka berdua,” ucap Jaejoong dengan sedikit tundukkan kepala.

“Tak ada hal lain yang kurindukan selain mereka, Hyung. Aku juga sangat ingin melihat Yunho Hyung, tetapi tidak dengan magnae setan itu.” Tangkas Junsu cepat. Jauh di lubuk hatinya, ia benar-benar sangat ingin bertemu sekaligus memukul Changmin seperti biasa.

Yoochun dan Jaejoong tak menanggapi ucapan Junsu itu, karena mereka sangat tahu jika sebenarnya Junsu merasa kesepian sejak Changmin tak mengganggunya lagi. Keduanya memang selalu bertengkar ketika bersua. Namun, jika tak bertemu sehari saja mereka saling merindukan. Apalagi seperti 4 tahun lamanya seperti saat ini.

“Kalian tak mau bertemu mereka?” tanya Jaejoong seketika membuat dua teman lainnya mendongak.

“Tentu saja kami menginginkannya, Hyung. Sayangnya, itu sesuatu yang cukup mustahil. Eunhyuk mengatakan, jika mereka menjalin komunikasi apalagi bertemu dengan salah satu di antara kita, semuanya akan menjadi rumit.” Jawab Junsu menghela.

“Eunhyuk?”

“Nde.”

“Hummm...., kurasa dia bisa membantu kita. Secret mission, pertemuan rahasia. Ideku cukup brilliant, bukan?” sambar Yoochun.

Secret mission? Ah..., kau memang orang yang cukup jenius Yoochun-ah. Benar, Junsu-ya, kau cepat hubungi Eunhyuk dan ceritakan tentang rencana kita ini. Setidaknya, kita memang perlu bertemu dan berbicara kepaa Yunho dan Changmin.”

Junsu tampak mengangguk cepat. Sontak, ia pun mengangkat ponsel dan memencet beberapa nomor yang memang telah ia hafal di luar kepala. Namun, baru saja Junsu hendak menyudahi ketikannya itu, ponselnya justru lebih dulu berdering. Sepertinya, ada sebuah panggilan masuk saat ini.

“Si Monyet itu ternyata panjang umur juga...,” kekeh Junsu singkat tatkala dia membaca ID Call penelpon di layar ponsel itu. Eunhyuk! Tak membuang waktu lagi, Junsu dengan segera menekan tombol answer dari ponselnya.

Yeobosseo Eunhyuk-ah?”

“Junsu-ya, kau dimana sekarang?”

“Aku? Aku sekarang ada di kafe milik Jaejoong Hyung. Waeyo[kenapa]?”

“Baguslah. Mintalah kepada Jaejoong untuk menutup kafenya sementara. Aku akan datang ke sana dengan dua orang yang pasti kalian rindukan.”

Mwo? Nugu[siapa]?”

“Yunho dan Changmin. Kalian pasti merindukan mereka, bukan?”

Junsu terbelalak tak percaya mendengar ucapan Eunhyuk. Dia tersadar bahwa ikatan batin diantara mereka berlima tak pernah terputus. Bahkan, keinginan untuk bersua juga datang di saat yang bersamaan.

“Tentu, cepatlah kalian datang kemari.” Sahut Junsu sumringah, membuat Jaejoong dan Yoochun tak sabar mendengar kabar itu.

Ne,” balas Eunhyuk tak kalah senang.

Sambungan telpon pun terputus, Junsu menatap Jaejoong dan Yoochun penuh binar kebahagiaan.

“Jaejoong Hyung, kau harus menutup kafe ini segera! Yunho Hyung dan Changmin sedang dalam perjalanan kemari bersama Eunhyuk.”

MWO...????????” jawab mereka berdua bersamaan.

Tampak Jaejoong dan Yoochun terkejut mandengar kabar yang disampaikannya. Akhirnya, hari ini tiba, hari dimana mereka berlima bisa berkumpul kembali setelah penantian yang teramat panjang itu.

ooOoo

Lima orang namja[pria] tampan itu terdiam dalam sunyi, tak tahu harus melempar sapa seperti apa dalam kemelut pikiran mereka masing-masing. Bagaimanapun juga, mereka terpisah selama hampir 4 tahun yang lalu dan kini suasananya menjada teramat canggung. Binaran mata kelima pria itu jelas mengisyaratkan kerinduan yang amat besar. Namun, entahlah, rasanya sulit sekali merangkai kata rindu itu dengan tepat.

Seorang pria lagi tampak menggelengkan kepalanya frustasi dengan suasana senyap yang telah berlangsung selama hampir 15 menit itu.

“Jadi, kalian mendadak tak bisa bicara? Orang bilang DBSK masih menjadi boy band yang terbaik di negeri ini, tak kusangka suara emas mereka sudah sima,” sindir pria itu yang tak lain adalah Eunhyuk.

Pletaak......

Sindiran itu sontan saja mendapat jitakan beruntun dari kelima pria ini. Eunhyuk bersungut sembari mengelus benjolan kecil hasil kreasi kelima senior di sekelilingnya itu. Namun, diakui ataupun tidak, berkat tingkah Eunhyuk tersebut, suasana tegang itu perlahan-lahan sedikit mencair.

“Aku... aku... benar-benar minta maaf,” ujar Yunho memulai percakapan.

“Kamilah yang seharusnya meminta maaf kepada kalian. Kau dan Changmin pasti mengalami masa yang berat akibat keputusan kami,” tangkas Jaejoong.

Aniya Hyung, rasa skit kami tak sebanding dengan jalan sulit yang kalian lewati hingga hari ini. Kalian pasti menerima banyak cemooh akibat statement kami yang menyudutkan kalian seketika itu. Sejujurnya, aku dan Yunho Hyung tak ingin mengatakan hal ini. Kami benar-benar sangat terpaksa.” Timpal Changmin seraya menatap Yoochun yang tersenyum mendengar penuturannya itu.

“Kami tahu. Jangan meminta maaf, karena ini bukanlah kesaslahan kalian. Terima kasih karena kalian juga sudah bertahan untuk menyelamatkan nama DBSK. Terima kasih karena kalian mau menahan rasa sakit yang tak kalah pedihnya dengan kami. Jeongmal gomawo[terima kasih banyak],” ucap Yoochun tersedu.

Kelima namja itu berkaca-kaca, tak kuat menahan haru atas pertemuan mereka kembali itu. Begitu pula Eunhyuk, saksi hidup peristiwa besar ini judtru sudah menangis. Dia memutuskan pergi dari tempat itu untuk memberikan waktu bagi kelima orang tadi untuk menikmati masa yang telah mereka nantikan selama 4 tahun.

“Tak akan lama lagi, kita akan segera berkumpul kembali. Ketika kontrak kami dengan agency selesai, tak ada alasan bagi kemi untuk tetap bertahan di sana. Aku dan Changmin akan menyusul kalian. Ketika hari itu tiba, kita akan bersama dan tak akan terpisahkan oleh apa pun juga. Kita akan kembali berdiri di panggung yang sama, meraih awards kita dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita ada dan kita adalah pemenang. Meukah kalian menanti sedikit lebih lama lagi?” Tutur Yunho dengan sedikit penjelasan.

“Tentu saja leader Jung!” sahut keempat member lainnya dengan penuh keyakinan. Seandainya, para fans mereka melihat ini, mungkin akan menjadi kebahagiaan yang tak terhingga lagi untuk mereka; Cassiopeia.

Mereka tersenyum dan saling berpelukan erat. Ini adalah awal dari hari depan dimana mereka akan kembali bersama dan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tetap Dong Bang Shin Ki, The Rising God of The East; dulu, kini, dan selamanya.


Kami terlahir sebagai pemenang, bukan sebagai pecundang. Kami memilih jalaaan sulit, meski tersedia jalan yang mudah agar ketika gagal, kami tak akan kecewa. Ini adalah sebuah sejarah tentang kami...,
Dong Bang Shin Ki.

OUR TVXQ, DBSK, THSK, AND TOHOSHINKI PROUD OF YOU!

~THE END~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar