FRIENDSHIP
We
Are Still “DBSK”,
The
Rising God of East
Kita
bukanlah teman, bukan juga sahabat, tetapi kita adalah satu jiwa. Kita tak akan
bisa terpisah oleh apa pun jua. Sejauh apa pun kita berjalan berbeda arah, akan
selalu tiba mas di mana kita akan kembali bersama, karena kita adalah DBSK,
dulu, sekarang, dan
selamanya.
Park Yoochun; si aktor
jenius, kini telihat tengah duduk termenung menatap layar tablet di tangannya.
Pria berjulukan the killing smile itu
tampak menitikkan air mata usai membaca tentang kesuksesan World Tour DBSK,
dengan album Catch Me, yang memang
mampu menduduki puncak tangga lagu di Jepang akhir-akhir ini. Siapa yang tak
mengenal DBSK? Sebuah boy band yang
terbentuk dengan sejuta sektor dan prestasi, memimpin musik Hallyu untuk yang pertama kalinya; sebuah boy band dibentuk dengan audisi ketat serta mempunyai 5 member
dengan kualitas yang patut diacungi jempol. Namun, sayang, kini mereka harus
terpisah menjadi 2 kubu akibat sebuah kesalahpahaman belaka.
Terpampan 2 foto orang yang
sangat dirindukannya, 2 orang yang hampir 4 tahun tak bisa ditemui. Foto di
artikel itu adalah foto Hyung[kakak]
dan Dongsaeng[adik] yang
tak pernah mampu ia hapuskan, serta Jung Yunho dan Shim Changmin. Perpisahan
mereka yang menyakitkan seolah terputar kembali di memori pria tampan itu.
“Hyung, apakah kau merindukanku?, Jaejoong Hyung dan juga Junsu? Bagaimana kabar kalian? Hei, Changmin-ah! Kau pasti sangat kesepian setan
kecil, benarkan? Tak ada yang bisa kau ganggu selain Junsu, bukan? Dia juga
merindukanmu, aniya[tidak]
kami bertiga merindukan kalian berdua!” tutur Yoochun pada foto artikel itu.
Yoochun beranjak menuju
nakas kecil disamping tempat tidur. Dia membuka laci, lalu mengeluarkan CD
album terakhir yang diliris oleh DBSK dengan formasi lengkap, album Mirotic. Yoochun mengusap album itu
penuh sayang, tersirat kerinduan yang amat dalam. Jauh di lubuk hatinya, juga
Jaejoong dan Junsu, masih terpatri kenangan tentang kebersamaan mereka berlima.
The Rissing God of East DBSK, sebelum
segalanya hancur berkeping-keping 4 tahun lalu.
Tergambar kembali kilasan
kenangan masa debut mereka ketika masih sangat muda. Mereka debut sebagai DBSK
pada tahun 2003 dengan penuh perjuangan dan tekad pantang menyerah. Jung Yunho
memilih stage name U-know Yunho karena ingin seluruh dunia mengenalnya. Dia
bukanlah member tertua, namun leader
yang hebat untuk member lainnya. Seorang leader
yang kuat untuk selalu menyembunyikan tangisnya. Dia selalu melindungi member
sekuat yang ia mampu, bahkan melebihi batas kekuatannya.
Ketika itu Kim Jaejoong
memilih stage name Hero Jaejoong karena ingin menjadi pahlawan di bidang musik.
Seorang 4D idol, Hyung tertua yang bersikap layak ibu bagi member lainnya. Park
Yoochun, anak yang ditemukan bakatnya di negeri orang. Dia memilih stage name Micky Yoochun yang berarti senjata rahasia. Ya, dia memang senjata
rahasia DBSK, sosok jenius yang rendah hati. Dia mempelajari segala hal begitu
cepat dan luar biasa.
Kim Junsu, member yang
terlihat awet musa bahkan lebih imut dibandingkan Magnae[termuda] DBSK; Changmin. Dia memilih stage name Xiah, raja musikal yang
menjadi korban utama keahlian si magnae.
Shim Changmin, member termuda dengan stage
name Max Changmin, Magnae yang menjulang tinggi
dibandingkan member yang lain. Magnae yang
jahil namun sangat kuat dan tegar.
Yoochun mengingat segala
kenangan itu dengan baik, bahkan ketika mereka debut di Jepang, agency tak menyediakan penerjemah untuk
mereka seperti yang diberikan kepada hoobae[junior]
mereka. Tak adil? Mungkin, namun hal itu membuat mereka mendapat tahta tak
tergantikan di Negeri Sakura itu, bahkan hingga mereka terbagi menjadi JYJ dan
DBSK, kini.
Teringat betapa keras usaha
mereka meraih kesuksesan, membuka jalan bagi yang lain untuk memasuki pasa
Jepang dan dunia, masih saja membuat hatinya rasa ngilu. Namun, apalah daya,
nasi telah menjadi bubur. Keinginan Yoochun, Jaejoon, dan Junsu untuk mendapat
keadilan atas kontrak mereka berujung pada jalan yang berbeda yang dipilih
Yunho dan Changmin untuk tetap bertahan di agency
dan menjaga nama DBSK.
“I got you on the my skin...I got you on the my skin...”
Penggalan lirik Mirotic mengalun dari ponsel Yoochun.
Ada panggilan masuk untuknya, tertera ID
Call Jaejoong. Yoochun meraih ponselnya dengan cepat, lalu menekan tombol answer.
“Yeobosseo[hallo], Hyung...”
“Chunnie-ya, kau dimana?”
“Kemarilah, kutunggu di coffee shop-ku. Aku sudah menelpon Junsu,
dia juga akan kemari.”
“Ne[ya], Hyung.”
Sambungan telpon terputus,
Yoochun tersenyum tipis. Setidaknya, dia masih memiliki Jaejoong dan Junsu
untuk berbagi. Meski mereka jarang bertemu akibat aktivitas masing-masing,
namun mereka berusaha untuk selalu menjaga komunikasi, karena mereka tak ingin
sebuah perpisahan itu terjadi lagi.
ooOoo
Yunho dan Changmin kini
nampak tengah duduk bersama di sebuah dorm.
Mereka berdua menatap koran yang berserakan di atas meja secara bergantian.
Koran-koran itu adalah media cetak yang memuat artikel tantang JYJ nama baru
yang dipakai Jaejoong, Yoochun dan Junsu saat ini. Ternyata, mereka juga amat
merindukan ketiganya. Sayang, mereka tak bisa saling bersua lagi dengan mudah.
Sebab itulah, diam-diam Yunho dan Changmin mengumpulkan artikel JYJ untuk sekedar
melepas rindu hati mereka. Yah, hanya itulah yang dapat mereka lakukan untuk
mengetahui kabar dari ketiga sahabatnya itu.
“Changmin-ah, mereka benar-benar hebat, bukan?
Mereka masih tetap sukses dengan karier solo masing-masing meskipun mendapat backlist di stasiun televisi untuk
promosi album,” puji Yunho penuh kebanggaan seraya kembali membaca artikel
berisi prestasi member JYJ.
“Ne, Hyung! Jaejoong Hyung juga baru saja meliris album
solonya sebagai penyanyi rock,
Yoochun Hyung dibanjiri awards dan pujian berkat aktingnya di
drama, dan si jelek Junsu itu bahkan menjadi penyanyi terbaik di Jerman;
musikal serta konser tunggalnya juga sukses. Aish, aku teringat Junsu Hyung!
Dia terlihat semakin manja sekarang, karena pasti Jaejoong Hyung sangat memanjakan dia.”
Pletak...
Yunho menjitak kepala
Changmin tanpa belas kasihan seketika.
“Junsi itu Hyung-mu! Dasar kau ini...”
Changmin mengerucutkan
bibirnya sembari mengusap kepalanya yang menjadi korban sang kakak tertuanya
itu.
“Aku tahu, tetapi kau juga
tak perlu menjitakku Hyung.”
Yunho mengabaikan rentetan
omelan cerewet Changmin yang ada dihadapannya itu. Pandangannya kembali tertuju
pada artikel yang membahas tentang album solo Jaejoong. Dalam artikel itu,
Jaejoong mengatakan jika dirinya tak akan menggunakan lagi stage name-nya di masa lalu, Hero
Jaejoong. Sebab, kini, dia berdiri sebagai Kim Jaejoong. Yah, cukup sebagai Kim
Jaejoong saja. Sejujurnya, Yunho merasa terluka membaca artikel itu.
“Benarkah kau masa lalumu, Boo? Jika kau berkata seperti itu,
apakah berarti kau juga ingin menghapus kami berdua?” gumam Yunho lirih. Ia
memanggil Jaejoong dengan nama kesayangan yang diberikannya di masa lalu.
Meksi lirih, Changmin masih
bisa mendengar ucapan Yunho. Dia tertunduk, hatinya juga tampak terluka, seolah
mengingatkannya kembali pada perpisahan menyakitkan yang terjadi 4 tahun yang
lalu itu. Sabuah perpisahan yang terjadi ketika mereka tengah berada di puncak
popularitas. Perpisahan yang membuat mereka berdua mampu JYJ mengalami masa
sulit hingga saat ini.
Ketika itu, Jaejoong,
Yoochun, dan Junsu tiba-tiba mengajukan tungtutan atas kontrak mereka yang
dinilai sebagai “kontrak budak”. Sebuah kontrak yang mengikat member dengan agency selama 13 tahun serta pembagian
honor yang takl adil, dengan perusahaan mendapatkan lebih dan begitu banyak
bagian daripada mereka sendiri.
Kesepakatan damai tak mampu
dicapai, bahkan hingga suasana kian memburuk ketika Changmin dan Yunho, serta
keluarga mereka terpaksa ikut memberika statemant
bahwa ketiga member telah dibutakan oleh keserakahan hingga
mengkambinghitamkan kontrak. Yunho dan Changmin terpaksa melakukan hal itu
karena demi manjaga nama DBSK agar tak bernasib sama dengan senior mereka
Shinhwa dan H.O.T.
Ketika itu, perpecahan
mereka ramai dibicarakan semua orang. Bagaimanapun juga, mereka tengah berada
dititik tinggi kepopuleran. Cassiopeia,
sebutan fans mereka, bahkan ikut pula
terpecah. Ada yang mendukung Yunho dan Changmin, ada juga yang mendukung
Jaejoong, Yoochun dan Junsu. Namun untunglah, masih ada yang tetap berdiri sebagai
Cassiopeia sejati yang mendukung
kedua belah pihak secara adil.
Masa suram itu muncul, Yunho
dan Changmin yang bersikukuh bertahan dengan DBSK terpaksa harus vakum.
Pencekalan Jaejoong, Yoochun serta Junsu yang membentuk trio JYJ di bawah lebel
lain pun dimulai dititik ini. Dan JYJ tak boleh tampil sebagai penyanyi di
televisi.
Namun, seiring dengan
berjalannya waktu. Peran dingin itu akhirnya dimenangkan JYJ di pengadilan
serta pencabutan pencekalan oleh agency
lama. Namun begitu, nyata, tak banyak terjadi perubahan akan hal itu. Bahkan,
hingga saat ini, JYJ belum juga bisa berdiri sebgai penyanyi di televisi. Tak
ada jalan lainm bagi ketiganya, hingga Jaejoong dan Yoochun memilih aktiv
sebagai aktor drama dan Junsu sebagai aktor musikal. Sekejam itukah dunia
hiburan ini? Mungkin! Tak banyak orang biasa yang tahu, apa dan bagaimana
kehidupan mereka sebenarnya.
Yunhi dan Changmin sendiri
terlihat bagaikan kehilangan sayap dengan bendera DBSK yang mati-matian mereka
jaga di perusahaan itu. Mereka seolah di-blokade,
terlihat tak lagi terkenal meski sesungguhnya meraka masih sangat begitu
populer. Entahlah, drama macam apa yang telah dirancang Tuhan sebenarnya.
“Eunhyk Hyung! Bukankah dia
bisa membantu kita?” seru Changmin tiba-tiba, usai ia memilih bungkam beberapa
menit yang lalu itu. Tampak Yunho menatapnya dengan raut muka bingung.
“Mwo[apa]? Apa maksudmu Changmin-ah?”
“Eunhyuk Hyung adalah sahabat Junsu Hyung, bahkan sejak mereka duduk di
bangku sekolah. Aku yakin mereka masih saling berkomunikasi sampai sekarang! Hyung, kita bisa memintanya mengatur
pertemuan rahasia dengan Jaejoong Hyung,
Yoochun Hyung, dan Junsu Hyung. Bagaimana?”
Yunho sontak terbelalak
lebar mendengar penuturan Changmin kali ini.
“Kau gila Shim Changmin!
Bagaimana kalau pihak agency tahu?”
Changmin tampak mendengus
kesal menatap kakak tertuanya itu. “Kadang, kau memang bodoh, Hyung. Maka dari itu, ini disebut dengan
pertemuan rahasia, agar pihak agency
tidak tahu! Memangnya, Hyung tak mau
bertemu dengan mereka, hooh..?”
“Tentu saja aku mau. Geurae[baiklah], ayo kita
temui Eunhyuk sekarang.”
Changmin mengangguk dengan
semangat, dalam hati ia bersorak.
Hey,
Kim Junsu! Kita akan segera bertemu. Lihat saja aku akan mengerjaimu habis-habisan
jika kita bertemu nanti...,
batin Changmin tersenyum menang.
Mereka berdua tampak
berjalan beriringan menuju dorm Super
Junior, boy band dimana Eunhyuk
menjadi salah satu membernya. Dorm
Super Junior yang merupakan junior DBSK ini memang berada di gedung yang sama
dengan mereka, hanya saja berbeda lantai di bawah dorm DBSK. Memang, tak perlu waktu lama bagi Yunho dan Changmin
untuk sampai di dorm Super Junior
itu, tepat di saat Eunhyuk yang notabane adalah orang yang mereka cari,
terlihat baru saja tiba dati suatu tempat hendak memasuki dorm mereka.
“Eunhyuk-shi, bisakah kita bicara sebentar?” sapa
Yunho dengan seringai ramah seperti biasa. Eunhyuk tampak menoleh dan menatap
sedikit bingung kepada kedua orang ini.
“Nde, tentu saja Yunho-shi.
Memangnya ada apa?”
“Tidak bisa di sini, Hyung. Kita bicara di dorm kami saja, ini benar-benar sangat
rahasia,” sela Changmin cepat. Kedua alis Eunhyuk bertaut, menunjukkan dia
makin tak mengerti apa yang tengah terjadi pada kedua orang ini. Namun, tak
urung dia hanya mengangguk dan tersenyum. Mereka bertiga tampak menuju lift dan naik ke lantai dorm DBSK berada.
ooOoo
Di tempat lain, tampak
Jaejoong, Yoochun dan juga Junsu tengah duduk berhadapan mengililingi salah
satu meja kafe milik Jaejoong. Jaejoong dan Yoochun tampak sesekali meneguk soju di hadapan mereka, sedangkan Junsu
yang memang tidak bisa meminum alkohol itu pun hanya meneguk singkat soft drink miliknya.
“Kalian sudah baca
artikelnya?” tanya Jaejoong memulai percakapan.
“Maksud Hyung artikel tentang World
Tour DBSK itu?” tebak Yoochun yang baru saja membaca artikel itu sebelum
datang kemari. Jaejoong tampak mengangguk mantap!
“Ternyata, kau sudah
membacanya. Hummmm.....Aku—sebenarnya
aku—merindukan mereka berdua,” ucap Jaejoong dengan sedikit tundukkan
kepala.
“Tak ada hal lain yang
kurindukan selain mereka, Hyung. Aku
juga sangat ingin melihat Yunho Hyung,
tetapi tidak dengan magnae setan
itu.” Tangkas Junsu cepat. Jauh di lubuk hatinya, ia benar-benar sangat ingin
bertemu sekaligus memukul Changmin seperti biasa.
Yoochun dan Jaejoong tak
menanggapi ucapan Junsu itu, karena mereka sangat tahu jika sebenarnya Junsu
merasa kesepian sejak Changmin tak mengganggunya lagi. Keduanya memang selalu
bertengkar ketika bersua. Namun, jika tak bertemu sehari saja mereka saling
merindukan. Apalagi seperti 4 tahun lamanya seperti saat ini.
“Kalian tak mau bertemu
mereka?” tanya Jaejoong seketika membuat dua teman lainnya mendongak.
“Tentu saja kami
menginginkannya, Hyung. Sayangnya,
itu sesuatu yang cukup mustahil. Eunhyuk mengatakan, jika mereka menjalin
komunikasi apalagi bertemu dengan salah satu di antara kita, semuanya akan
menjadi rumit.” Jawab Junsu menghela.
“Eunhyuk?”
“Nde.”
“Hummm...., kurasa dia bisa
membantu kita. Secret mission,
pertemuan rahasia. Ideku cukup brilliant,
bukan?” sambar Yoochun.
“Secret mission? Ah..., kau memang orang yang cukup jenius Yoochun-ah. Benar, Junsu-ya, kau cepat hubungi Eunhyuk dan ceritakan tentang rencana kita
ini. Setidaknya, kita memang perlu bertemu dan berbicara kepaa Yunho dan
Changmin.”
Junsu tampak mengangguk
cepat. Sontak, ia pun mengangkat ponsel dan memencet beberapa nomor yang memang
telah ia hafal di luar kepala. Namun, baru saja Junsu hendak menyudahi
ketikannya itu, ponselnya justru lebih dulu berdering. Sepertinya, ada sebuah
panggilan masuk saat ini.
“Si Monyet itu ternyata
panjang umur juga...,” kekeh Junsu singkat tatkala dia membaca ID Call penelpon di layar ponsel itu.
Eunhyuk! Tak membuang waktu lagi, Junsu dengan segera menekan tombol answer dari ponselnya.
“Yeobosseo Eunhyuk-ah?”
“Junsu-ya, kau dimana sekarang?”
“Aku? Aku sekarang ada di
kafe milik Jaejoong Hyung. Waeyo[kenapa]?”
“Baguslah. Mintalah kepada
Jaejoong untuk menutup kafenya sementara. Aku akan datang ke sana dengan dua
orang yang pasti kalian rindukan.”
“Mwo? Nugu[siapa]?”
“Yunho dan Changmin. Kalian
pasti merindukan mereka, bukan?”
Junsu terbelalak tak percaya
mendengar ucapan Eunhyuk. Dia tersadar bahwa ikatan batin diantara mereka
berlima tak pernah terputus. Bahkan, keinginan untuk bersua juga datang di saat
yang bersamaan.
“Tentu, cepatlah kalian
datang kemari.” Sahut Junsu sumringah, membuat Jaejoong dan Yoochun tak sabar
mendengar kabar itu.
“Ne,” balas Eunhyuk tak kalah senang.
Sambungan telpon pun
terputus, Junsu menatap Jaejoong dan Yoochun penuh binar kebahagiaan.
“Jaejoong Hyung, kau harus menutup kafe ini
segera! Yunho Hyung dan Changmin
sedang dalam perjalanan kemari bersama Eunhyuk.”
“MWO...????????” jawab mereka berdua bersamaan.
Tampak Jaejoong dan Yoochun
terkejut mandengar kabar yang disampaikannya. Akhirnya, hari ini tiba, hari
dimana mereka berlima bisa berkumpul kembali setelah penantian yang teramat
panjang itu.
ooOoo
Lima orang namja[pria] tampan itu
terdiam dalam sunyi, tak tahu harus melempar sapa seperti apa dalam kemelut
pikiran mereka masing-masing. Bagaimanapun juga, mereka terpisah selama hampir
4 tahun yang lalu dan kini suasananya menjada teramat canggung. Binaran mata
kelima pria itu jelas mengisyaratkan kerinduan yang amat besar. Namun, entahlah,
rasanya sulit sekali merangkai kata rindu itu dengan tepat.
Seorang pria lagi tampak
menggelengkan kepalanya frustasi dengan suasana senyap yang telah berlangsung
selama hampir 15 menit itu.
“Jadi, kalian mendadak tak
bisa bicara? Orang bilang DBSK masih menjadi boy band yang terbaik di
negeri ini, tak kusangka suara emas mereka sudah sima,” sindir pria itu yang
tak lain adalah Eunhyuk.
Pletaak......
Sindiran itu sontan saja
mendapat jitakan beruntun dari kelima pria ini. Eunhyuk bersungut sembari mengelus
benjolan kecil hasil kreasi kelima senior di sekelilingnya itu. Namun, diakui
ataupun tidak, berkat tingkah Eunhyuk tersebut, suasana tegang itu
perlahan-lahan sedikit mencair.
“Aku... aku... benar-benar
minta maaf,” ujar Yunho memulai percakapan.
“Kamilah yang seharusnya
meminta maaf kepada kalian. Kau dan Changmin pasti mengalami masa yang berat
akibat keputusan kami,” tangkas Jaejoong.
“Aniya Hyung, rasa skit kami tak sebanding dengan jalan sulit yang
kalian lewati hingga hari ini. Kalian pasti menerima banyak cemooh akibat statement kami yang menyudutkan kalian
seketika itu. Sejujurnya, aku dan Yunho
Hyung tak ingin mengatakan hal ini. Kami benar-benar sangat terpaksa.”
Timpal Changmin seraya menatap Yoochun yang tersenyum mendengar penuturannya itu.
“Kami tahu. Jangan meminta
maaf, karena ini bukanlah kesaslahan kalian. Terima kasih karena kalian juga sudah
bertahan untuk menyelamatkan nama DBSK. Terima kasih karena kalian mau menahan
rasa sakit yang tak kalah pedihnya dengan kami. Jeongmal gomawo[terima kasih banyak],” ucap Yoochun
tersedu.
Kelima namja itu berkaca-kaca, tak kuat menahan haru atas pertemuan mereka
kembali itu. Begitu pula Eunhyuk, saksi hidup peristiwa besar ini judtru sudah
menangis. Dia memutuskan pergi dari tempat itu untuk memberikan waktu bagi
kelima orang tadi untuk menikmati masa yang telah mereka nantikan selama 4
tahun.
“Tak akan lama lagi, kita
akan segera berkumpul kembali. Ketika kontrak kami dengan agency selesai, tak ada alasan bagi kemi untuk tetap bertahan di
sana. Aku dan Changmin akan menyusul kalian. Ketika hari itu tiba, kita akan
bersama dan tak akan terpisahkan oleh apa pun juga. Kita akan kembali berdiri
di panggung yang sama, meraih awards kita dan menunjukkan kepada dunia bahwa
kita ada dan kita adalah pemenang. Meukah kalian menanti sedikit lebih lama
lagi?” Tutur Yunho dengan sedikit penjelasan.
“Tentu saja leader Jung!” sahut keempat member
lainnya dengan penuh keyakinan. Seandainya, para fans mereka melihat ini, mungkin akan menjadi kebahagiaan yang tak
terhingga lagi untuk mereka; Cassiopeia.
Mereka tersenyum dan saling
berpelukan erat. Ini adalah awal dari hari depan dimana mereka akan kembali
bersama dan menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tetap Dong Bang Shin Ki, The Rising God of The East; dulu, kini,
dan selamanya.
Kami
terlahir sebagai pemenang, bukan sebagai pecundang. Kami memilih jalaaan sulit,
meski tersedia jalan yang mudah agar ketika gagal, kami tak akan kecewa. Ini
adalah sebuah sejarah tentang kami...,
Dong
Bang Shin Ki.
OUR TVXQ, DBSK, THSK, AND TOHOSHINKI PROUD
OF YOU!
~THE
END~
0 komentar:
Posting Komentar